Rabu, 18 Januari 2017

Tak Disangka Pria Tampan Ini Telah Membunuh Lebih Dari 30 Juta Jiwa. Ayo Sebarkan



"Jangan menilai buku dari sampulnya" mungkin ungkapan ini yang mampu menggambarkan sosok orang yang satu ini. Sepintas dia adalah sosok pria yang tampan dengan jambang di sekitar pipi, mungkin banyak gadis - gadis akan terpukau melihat wajahnya ini.

Foto tersebut viral setelah diposting di social media 9gag, banyak orang yang tertipu karena penampilannya ini. Bahkan ada yang menyamakan foto ini dengan Zayn Malik.

Namun tahukah kamu bahwa gambar di atas merupakan sosok orang yang kejam, dia telah membunuh lebih dari 30 juta jiwa. Yuph dia adalah sosok diktator dari Uni Soviet (Rusia), Memiliki nama asli Iosif Vissarionovich Dzhugashvili atau yang lebih dikenal dengan nama Joseph Stalin. Ini merupakan sosok Stalin ketika masih muda

Stalin adalah pemimpin kedua Uni Soviet yang menggantikan Vladimir Lenin yang meninggal pada tahun 1924. Pria berkebangsaan Georgia ini lahir pada tanggal 18 Desember 1878 di Gori, Kekaisaran Rusia yang kini merupakan bagian dari Georgia.

Stalin dikenal dengan kekejamannya karena membiarkan rakyat Ukraina mati kelaparan, Lebih dari 30juta jiwa warganya mati secara perlahan. Stalin sengaja melakukan ini untuk memberi peringatan pada warga yang menentang pemerintahan Stalin yang kejam ini,

Stalin, meskipun dia tidak pernah diangkat sebagai pengganti Lenin yang sah, tapi kekuasaannya sungguh mutlak. Dia tidak segan-segan membantai rakyatnya sendiri yang dicurigai sebagai musuh negara. Masih dicurigai, lho! Dia sangat ingin dicintai rakyatnya, sampai-sampai dia tega membunuh pemimpin partai Leningrad, Sergey Kirov yang dicintai oleh rakyat Leningrad.

Tidak hanya itu saja, dia bahkan juga tega membunuh teman seperjuangannya dulu dan ketua Tentara Merah, Leon Trotsky. Kemudian pembunuhnya Ramón Mercader diberi penghargaan “Order Of Lenin” oleh Stalin. Stalin juga memberikan izin untuk membantai 346 orang yang dituduh kontra-revolusi dan musuh negara.


Selain itu stalin juga mengijinkan pembunuhan 20.000 tawanan Polandia. Hal ini terjadi sebagai buntut Perjanjian tidak saling menyerang yang ditandatangani oleh kedua Menlu dari Jerman dan Uni Soviet yang dikenal juga dengan Perjanjian Molotov-Ribbentrop. Buntut dari perjanjian tidak saling menyerang ini adalah kedua negara sama-sama saling menyerang Polandia kemudian membagi dua wilayah tersebut.

Setelah kedua negara ini sudah menundukkan Polandia, baik di pihak Uni Soviet maupun di pihak Jerman sama-sama mengantongi banyak sekali tawanan perang pasukan Polandia yang menyerah.

Kemudian untuk semakin melemahkan perlawanan warga Polandia dan untuk menunjukkan bahwa Uni Soviet benar-benar memiliki kebijakan anti-Polandia

Uni Soviet tidak hanya membantai para perwira militer saja, tetapi juga para politikus dan intelektual yang dianggap kontra revolusi. Ketika Jerman memutuskan untuk menyerang Uni Soviet melalui operasi Barbarossa yang dilancarkan pada tanggal 22 Juni 1941, Jerman menemukan kuburan massal para korban pembantaian Katyn ini dan mengumumkan kepada dunia tentang kekejaman Uni Soviet dan polisi rahasianya, NKVD.

Tapi sejarah adalah milik sang pemenang. Ketika Uni Soviet berhasil membuat Jerman bertekuk lulut empat tahun kemudia, Uni Soviet dengan mudahnya dan tanpa rasa bersalah memutarbalikkan fakta dan mengatakan bahwa pembantaian Katyn dilakukan oleh Tentara Jerman ketika menyerang Uni Soviet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar